Monday, November 12, 2018

REFLEKSI FILSAFAT PERTEMUAN PERTAMA


Refleksi pertemuan pertama filsafat Ilmu bersama Prof. Marsigit, M. A
Kelas  Pendidikan Matematika Pascasarjana kelas A

Pertemuan pertama kelas Filsafat bersama Prof. Marsigit, M. A pada hari selasa, 4 September 2018 jam 15.30 berisi penyampaian kontrak perkuliahan semester ganjil angkatan tahun 2018. Perkuliahan dimulai dengan susunan bangku berbentuk letter U sehingga semua mahasiswa lebih fokus pada proses perkuliahan dan dilanjutkan dengan berdoa menurut kepercayaan masing-masing agar pembelajaran pembelajaran berjalan lancar dan tiap mahasiswa selalu ikhlas dalam berkuliah. Setelah itu perkenalan dosen dengan mahasiswa.
Dalam kontrak kuliah Pak Marsigit menjelaskan bahwa kuliah filsafat terdiri dari 3 metode kuliah yaitu kuliah online, kedua tatap muka, dan ketiga refleksi. Pada perkuliahan secara online online terdapat beberapa aturan antara lain membuka sumber bahan bacaan filsafat berupa artikel yang telah ditulis dan diposting oleh Pak Marsigit dalam blognya dengan mengetik https://powermathematics.blogspot.com/. Metode ini dinamakan blended learning. Terdapat sekitar 800 bacaan berupa artikel ataupun bahan refleksi mahasiswa dan link-link bacaan yang berhubungan dengan filsafat. Mahasiswa diminta untuk membaca semua postingan dan membuat komentar untuk setiap postingan. Ini menjadi syarat bagi mahasiswa untuk mendapat nilai A pada mata kuliah ini namun belum dikenai potongan. Potongan pertama berupa syarat membaca artikel yaitu kita harus ikhlas dalam hati dan pikiran. Ikhlas dalam hati artinya jujur, barokah, doa, tidak manipulatif, jangan coba-coba main curang, jangan coba sekedar mencari target, tidak juga dengan melakukan plagiat terhadap komentar orang lain sebelumnya, tetapi boleh menyusun antitesis dari komentar-komentar yang telah ada. Potongan yang  kedua yaitu jika kehadiran dalam kuliah tidak memenuhi syarat. Potongan ketiga yaitu jika tidak mengumpulkan tugas refleksi. Potongan yang lain adalah tidak mengumpulkan tugas akhir seperti makalah, paper dan lainnya. Modal awal minimal komentar adalah 600 komentar.
Pak Marsigit menjelaskan bahwa mempelajari filsafat dari beliau adalah mempelajari pikiran dan hidup dari Pak Marsigit.  Dari filosofi turun menjadi ideologi, ideologi turun menjadi paradigma, paradigma turun menjadi teori, teori turun menjadi model, model turun menjadi sintak, sintak turun menjadi contoh. Ilmu dibagi menjadi dua hal yang disebut objek material dan objek formal. Objek material berarti menunjuk pada isinya dan objek formal menunjuk pada metodenya. Ada dua hal yang menjadi fokus pengamatan dari seserang yang melihat yaitu apa yang dilihat dan bagaimana cara melihat. Ini berarti bahwa  baik ilmu, ibadah, rumah tangga, dan segalanya pasti dilihat dengan dua fokus itu. Seseorang mendengar dengan dua cara yaitu yaitu apa yang didengar dan bagaimana cara mendengar. Ini pun berlaku ketika seseorang sedang tidur. Hal ini karena sebenar-benarnya filsafat adalah berpikir.
Selanjutnya Pak Marsigit menjelaskana mengenai kedudukan tingkat-tingkatan dalam berfilsafat. Tingkatan yang paling tinggi adalah spiritual. Objek formal itu tata cara atau adab. Kita harus beradab dan menjunjung tata cara atau tata krama ditempat itu. Tidak hanya manusia yang menggunakan tata cara, namun bisa hewan, tumbuh-tumbuhan, gunung meletus dan semua yang ada di dunia ini menggunakan tata cara. Tata cara berasal dari buatan manusia dan karena sudah takdirnya. Agar kita tidak salah dalam berfilsafat maka kita harus menguatkan agama kita terlebih dahulu dengan meningkatkan ibadah dan banyak berdoa karena pada akhirnya nanti filsafat  akan kembali kepada diri kita masing-masing sehingga jangan sampai dengan berfilsafat menjadi salah arah.
Setelah menjelaskan kedudukan tingkatan-tingkatan berfilsafat maka Pak Marsigit menjelaskan tentang bagaimana filsafat berfilsafat. Maksud dari filsafatnya berfilasafat yaitu sifatnya orang berfilsafat yaitu berusaha memahami. Filsafat adalah olah pikir. Filsafat berada satu tingkat di bawah spiritual tetapi tidak pernah mencapai spiritual karena perbedaan domain antara filsafat dan spiritual. Domain filsafat adalah pikiran dan domain spiritual adalah hati dan yang lainnya. Filsafat itu lebih lembut dari benda yang paling lembut karena filsafat itu mengisi ruang tanpa mengisi. Hal ini karena apa yang diisi sebenarnya sudah terisi. Hal yang dapat mengalahkan kelembutan filsafat adalah kelembutan hati atau spiritual yang berwujud cahaya.
Selanjutnya Pak Marsigit meminta mahasiswa untuk menonton sebuh video ketoprak yang berjudul “ Rembulan Kakalang” kethoprak  UNY dalam rangka Dies ke-54. Setelah menonton video berdurasi 3 jam 47 menit dan 30 detik tersebut Pak Marsigit meminta tanggapan mahasiswa setelah menonton ketoprak yang salah pemainnya adalah Pak Marsigit.
Tanggapan pertama dari Ibrahim, yang pendapatnya yaitu latar cerita ketoprak berada di suatu kerajaan, dengan peran raja oleh Pak Marsigit. Cerita  ketoprak tersebut membicarakan pemilihan adipati. Pak rektor sebagai adipati yang duduk di bawah Pak Marsigit. Hal yang membuat Mas Ibrohim terkejut yaitu pada bagian akhir ketika peperangan ketika Pak Marsigit ditusuk dengan keris tidak mempan itu hal yang luar biasa.” Tanggapan kedua dari Yoga yaitu Pak Marsigit dalam ketoprak berperan sebagai raja yaitu sebagai patih Purboyo. Alur cerita ada dalam kerajaan dimana adipati sudah mulai tua sehingga akan dilakukan pergantian. Ada pangeran Adi Mataram yaang diperankan oleh Pak Rektor.” Tanggapan ketiga dari Yuntaman yaitu Pak Marsigit berperan sebagai raja dan akan ada peralihan kekuasaan. Bagian yang mengena adalah bagian terakhir yaitu ketika Pak Marsigit ditusuk tapi tidak mempan. Tanggapan keempat dari Fany yaitu Fany kurang mengerti dengan bahasa yang digunakan dalam ketoprak karena menggunakan bahasa Jawa. Namun inti dari ketoprak adalah Pak Marsigit berperan sebagai raja yang akan memberi kekuasaan pada pangeran Adi Mataram (Pak rektor). Tetapi ada pemberontakan yaitu ditangkap langsung oleh Pak Marsigit. Pada bagian akhir terjadi peperangan dan ketika Pak Marsigit ditusuk tapi tidak mempan. Tanggapan terakhir dari Agnes yaitu inti dari ketoprak adalah adanya penyerahan kekuasaan, pertengkaran, Pak Marsigit berperan sebagai raja yang  kebal.”
Setelah mendengar tanggapan dari mahasiswa tentang video ketoprak tersebut maka Pak Marsigit menjelaskan makna dari ketoprak yang diperankan oleh para guru besar tersebut. Tanggapan dari mahasiswa setelah menonton ketoprak adalah kualitas pertama yaitu apa yang kelihatan dan yang didengarkan. Kualitas yang kedua adalah metafisik atau makna dibalik apa yang dilihat dan didengar. Berfilsafat  tidak hanya yang terlihat dan dan didengar saja tetapi metafisik. Kualitas berikutnya adalah kualitas semua dikurangi kualitas yang terlihat dan didengar. Seperti pikiran, perasaan, dan lainnya. Jadi manusia itu hanya sedikit mengerti. Ditusuk dalam arti harfiah berarti sakit dan dapat mengakibatkan kematian. Namun secara metafisik, dapat diberi maksud lain misalnya ditusuk bermaksud suatu godaan. Hidup manusia penuh dengan godaan seperti godaan marah, godaan menipu, suap, korupsi, menyiarkan hoax, dan seterusnya. Dari mulai godaan penglihatan, perasaan, pemikiran dan lainnya. Jika kita gunakan pamahaman godaan dalam ketoprak maka maksudnya pangeran Purboyo ditusuk dengan gratifikasi dan godaan yang lainnya tapi tidak mempan. Jika ditusuk dan mempan maka Pangeran Purboyo tidak bisa lagi menjadi raja karena telah jatuh dalam godaan.
Pak Marsigit juga menjelaskan makna adegan berperang dengan tumenggung yang artinya Pangeran Purboyo berusaha keluar dari kegelapan atau keburukan dengan cara mencari ilmu. Setelah berhasil menangkap tumenggung maka dikerahkan prajurit untuk melawan. Maksud adegan ini adalah pada jaman sekarang kita tidak bisa mengatasi masalah sendirian, kita perlu adanya tim untuk mengatasi masalah yang kompleks. Dengan adanya tim dengan berbagai keahlian masing-masing yang dapat memecahkan masalah dengan optimal. Untuk menangkap penjahat atau kegelapan adalah diikat dengan ilmu. Ilmu itu tidak fakir sehingga tidak berilmu itu fakir. Fakir memiliki kecenderungan sebagai orang miskin sehingga dapat dikatakan orang yang tidak berilmu itu cenderung miskin atau orang yang miskin cenderung tidak berilmu. Makanya mencari ilmu agar tidak fakir dan diharapkan tidak miskin. Miskin dalam filsafat itu semuanya, termasuk miskin ilmu, miskin silahturahmi, dan semuanya. Maka ilmu itu penting untuk mengikat kebodohan.
Jadi berfilsafat itu bisa dari apa saja yang bisa dipikir, dirasakan, dan didengar, contohnya ketoprak sangat bisa sebagai objek filsafat atau semut yang sedang bercengkrama pun dapat dijadikan objek filsafat. Berfilsafat dapat berangkat dari hal yang dianggap sepele. Dalam berfilsafat, sesuatu yang jelas dapat menjadi tidak jelas.
Dimensi mahasiswa dengan dosen tentu berbeda sehinga cara berpikir dan ilmunya pasti berbeda.
Pak Marsigit menekankan paradigma bahwa mahasiswa tidak akan dan tidak diharapkan seperti dirinya. Belajar dan filsafat adalah hidup. Hidup itu menembus ruang dan waktu. Maksudnya menembus ruang dan waktu itu dalam hidup jaman sekarang apapun bisa dikerjakan tanpa adanya batasan ruang dan waktu (kapanpun dan dimanapun) dengan bantuan teknologi yang canggih. Belajar filsafat itu tidak sekedar karena menjadi orang dewasa. Tetapi memahami pikiran dan hidup.

No comments:

Post a Comment